REGENERASI PERTANIAN: Solusi Pembangunan Pertanian


Sunday, 19 June 2022 , Admin

REGENERASI PERTANIAN: Solusi Pembangunan Pertanian

Data dari Badan Pusat Statistik tahun 2020 menunjukkan bahwa 64,50 juta penduduk Indonesia berada dalam kelompok umur pemuda. Namun, persentase pemuda yang bekerja di sektor pertanian hanya 21% dibanding dengan sektor manufaktur sebanyak 24% dan sektor jasa sebanyak 55%

Hal ini menggambarkan bahwa petani muda yang berada di Indonesia saat ini sedang berada pada fase kritis regenerasi. Sebabnya minat generasi muda saat ini cenderung memilih bekerja pada bidang industri non pertanian serta perkantoran dibandingkan dengan sektor pertanian. Latar belakang negara agraris, pertanian seharusnya menjadi sektor yang menyerap tenaga kerja terbanyak dibanding sektor lain.

Dikutip dari antaranews.com Director Research and Development Biops Agrotekno Indonesia, Malikul Ikram menyampaikan bahwa anggapan pertanian yang panas-panasan, kotor, berlumpur, dan sebagainya, menjadi penghalang bagi kaum muda yang lebih menyukai bekerja dengan nyaman.

Alasan lainnya bahwa pendapatan dari sektor pertanian dinilai kurang menjanjikan, selain itu Indonesia menghadapi alih fungsi lahan produktif ke perindustrian dan infrastruktur jalan.

Adanya stigma dikalangan masyarakat yang menganggap level pekerjaan sektor pertanian hanya level biasa-biasa saja jika dibandingkan bekerja sebagai di sektor lainnya, faktor ini menyebabkan generasi muda merasa gengsi untuk turun ke dunia pertanian dan bekerja sebagai petani.

Tak heran jika Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memprediksi, 42 tahun mendatang Indonesia tak lagi mempunyai petani bila tren tersebut terus berlanjut.

Bidang pertanian memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan nasional. Bahkan, pertanian menjadi sektor yang tidak mati meskipun dunia sedang diserang pandemi. Hal ini disebabkan karena pertanian merupakan satu-satunya sumber bahan pangan dan gizi.

Pangan sebagai fungsi primer dan merupakan kebutuhan utama manusia. Dengan adanya pangan, masyarakat mampu memenuhi kebutuhan nya sehari-hari dan menjalankan aktivitasnya.

Melihat dampak yang begitu besar, pangan perlu dikelola secara berkelanjutan dengan optimal. Salah satu cara untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional adalah dengan cara regenerasi petani.

Lembaga penelitian Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menyebut regenerasi petani masih menjadi tantangan yang harus diselesaikan oleh Pemerintah Indonesia agar bisa mewujudkan ketahanan pangan secara berkelanjutan sebagai solusi pembangunan pertanian.

Menurut Kontogeorgos dkk, (2014) Regenerasi petani merupakan sebuah proses transfer kegiatan usahatani dari petani tua kepada generasi penerusnya/petani muda.

Regenerasi petani perlu dilakukan karena mengingat tenaga kerja pertanian sekarang berada pada usia lansia yang semakin tua, dapat mengakibatkan penurunan kinerja dalam bidang pertanian. Semakin terbukanya dunia dan persaingan pasar menyebabkan pelaku yang harus bekerja pada sektor pertanian adalah petani yang produktif dan efisien.

Mengetahui hal ini Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan 2024 mendatang, mampu mencetak 2,5 juta petani milenial. Hal ini dilakukan mengingat regenerasi petani merupakan hal mutlak yang harus segera dilakukan bila pembangunan pertanian mau terus berjalan. Oleh karena itu Kementan terus berupaya mengubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan.

Maka peran generasi muda dalam pertanian memiliki urgensi dalam menciptakan sektor pertanian yang efektif, efisien dan produktif dengan pemikiran solutif dan milenial dengan penggunaan teknologi.

Generasi muda Indonesia harus berdaya, dengan melakukan banyak hal yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar terkhusus pada sektor pertanian. Bukan hanya cuek dan tinggal diam saja. Bila belum bisa ikut serta menjalankan aktivitas pertanian secara langsung, masih ada cara lain yang bisa lakukan seperti memberikan gagasan inovatif dan solutif. Harapnya dari tulisan ini, generasi muda sadar akan urgensi perannya dalam pembangunan pertanian yang berkelanjutan.

Jadi, siapkah kamu menjadi regenerasi pertanian?

 

 

By: Nur Alya Azzahra

Editor: Rezky Anugrah