Menyoal Lingkungan Hidup dan Demokrasi dari Sudut Pandang Amatir


Saturday, 11 September 2021 , Admin

Menyoal Lingkungan Hidup dan Demokrasi dari Sudut Pandang Amatir

TUGAS ESSAY KELAS ADVOKASI BATCH 2

Oleh : Muh Ridha Syakiruddin

 

PENDAHULUAN

 

Masalah lingkungan hidup sudah menjadi ciri khas di negara tercinta kita ini, di lihat dari tiap tahunya kita berlanganan dengan berita kebakaran hutan, banjir bandang, longsor dan banyak berita lainya. Hal tersebut tidak terlepas dari ulah masyarakat dan pemangku kebijakan kita, yang selalu meleset dalam pengambilan keputusan. Asalkan semua berkaitan dengan cuan maka kebijaksanaan adalah opsi kedua untuk di tegakkan ini adalah setidaknya gambaran sedikitnya masyarakat dan wakil rakyat kita. Kalimat di atas adalah kalimat yang cukup berani di negara demokrasi kita sekarang ini yang seharusnya berorientasikaan pada “semua di ijinkan kecuali yang dilarang namun demokrasi kita sebaliknya semua di larang kecuali yang di ijinkan” sebiuah kalimat yang hampir sama namun memiliki makna yang sangat berbeda. Masalah lingkungan dan demokrasi adalah sebuah masalah yang cukup menarik untuk di kaji, namun cukup beresiko juga untuk di ungkap. Setidaknya dalam tulisan amatir ini dapat memberikan bahan bacaan yang menarik bagi pembacanya.

PEMBAHASAN

 

Akhir-akhir ini saya sangat kagum dengan seorang anak umur 15 tahun yang bernama Greta Thunberg seorang aktivis lingkungan asal Swedia, yang usianya masih sangat mudah, Greta menujukan keperhatinanya terhadap masalah Lingkungan dan menyita perhatian dunia yang saat itu dia menyuarakan masalah lingkungan dan menjadi Nominasi peraih Nobel perdamaian tahun 2019. Kemudian yang menjadi sesuatu yang istimewa dari anak ini dia mampu menyuarakan pandanganya terkait isu linkungan yang di hadapi dunia saat ini, yang seharusnya disadari oleh orang dewasa sehingga anak tersebut mendapat banyak dukungan dari seluruh dunia. karena aksi yang dilakukannya Saya berfikir ketika anak ini datang ke Indonesia dan melihat kondisi serta kebijakan yang di keluarkan pemerintah yang bersinggungan dengan lingkungan, maka saya dapat memprediksi sebuah ekspresi kaget yang akan di tunjukan anak 15 tahun ini akibat beberapa pengrusakan serta kebijakan yang tidak prolingkungan.

Isu lingkungan pertama kali di perkenalkan oleh seorang professor asal Colombia yang bernama Rechel Carson tahun 1960an yang saat itu berlibur untuk menikmati musim semi, namun dalam bangun paginya beliau tidak mendengar cuitan

 

berung, yang membuat professor ini heran. Musim semi tanpa cuitan burung adalah sebuah hal yang sangat aneh. Sehingga Si Carsen ini menelpon temanya yang berada di daerah tersebut, mengapa musim semi tanpa cuitan burung? Temanya berkata bahwa burung mati karena memakan buah segar, yang di pestisida. Dari sebuah masalah tersebut professor ini menulis sebuah buku yang berjudul Silent Spring atau musim semi yang dingin. Dari buku ini muncullah sebuah gerakan anti peptisida di Amerika kala itu tahun 1970an. Cerita di atas bukan hanya mengambarkan sejarah saja,namun dari cerita di atas seharusnya sebagai bahan refleksi dan dasar kita melihat alam kita saat ini Di beberapa daerah Indonesia, seorang petani tidak perlu lagi melakuakn ritual mengusir burung saat padi berbuah, meskipun menguntungkan bagi petani namun hal tersebut cukup aneh, diduga hal tersebut terjadi karena burung suda sangat minim, hal tersebut di picu karena jumlah hutang sudah sanagat sedikit karena adanya alih fungsi lahan yang di lakukan petani, .hal tersebut tentunya tidak dapat di salahkan karena pada dasarnya eksploitasi yang dilakukan manusia terhadap alam itu adalah akibat dari eksploitasi manusia terhadap manusia itu sendiri, dan begitulah yang terjadi saat ini di negeri tercinta, karena tata niaga yang menguntungkan kapitalis dan kebijakan yang tidak jelas pro rakyat atau sebaliknya. Sehingga petani memilih langkah tersebut sebagai solusi.

Seluruh dunia di landa pandemic, yang disebabkan oleh virus yang akrab di sapah Covid 19, sehingga dalam mempertahankan negara agar tetap aman dari virus ini beberapa kebijakan pun muncul sebagai solusi, namun tidak jarang kebijakan tersebut dianggap memiliki kontrradiski dari kenyataan yang ada, sehingga muncullah beberapa kritikan, salah satu yang paling viral kemarin adalah mural, karena dianggap terlalu menyudutkan pemerintahan sehingga dilakukanlah penghapusan dan penidak lanjutan terhadap sang creator. Dari kasus di atas menujukan bahwa kemunduran demokrasi di sebabkan karena adanya pemimpin yang berjiwa viodal di sana karena pada dasarnya konsep demokrasi yaitu karena adanya perbedaan, keseragaman pikiran harusnya di hormati, namun yang terjadi adanya bentuk penyeragaman yang harus dilakukan sehingga tidak heran bahwa demokrasi Indonesia menurun bahkan di bawa dari Malaysia dan Singapura.

Wabah virus atau penyakit lainya tidak jarang di sebabkan oleh hewan atau lingkungan, karena adanya eksploitasi atau pengrusakan alam yang di lakukan manusia dalam artian ketika manusia berani merusak paru paru bumi, maka janagan heran ketika bumi juga melakukan hal yang sama merusak paru paru manusia . Dalam etika lingkungan kedudukam manusia dengan lingkunganya memililiki kedudukan yang sama dan sewajarnya sebagai manusia harus sadar akan hal tersebut.

 

Tentunya berperilku sewajarnya terhadap alam ini, dalam filisofi jawa kuno menjelaskan bawa air itu punya nyawa, sehingga dalam penggunaanya harus dengan tindakan yang sewajarnya. Dari sini dapat di tahu bawa ada pelajaran tersirat yang melarang untuk menghamburkan dan mencemarkan air.

Berlanjut di Covid 19, sudah banyak negara sudah memberlakukan New Normalnya terhadap virus ini terlihat dari merianya Euro kemarin, namun hal tersebut masih menjadi mimpi di negara yang berbendera merah putih ini, bahkan yang meriah adalah kebijakan pemerintah yang entah pro rakyat atau si rakus. (PPKM) Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat sebuah istilah yang tidak asing lagi meskipun pada orientasinyaa hampir sama dengan Lockdown, hanya di perhalus dengan sebuah istilh baru agar terlihat inovasi. Dari kebijakan yang baru ini hampir tidak ada bedanya dengan kebijakan yang lalu lalu, semuanya belum ada yang pro ke masyarakat kecil. Akhir akhir ini kebijakan vaksinisasi selalu digenjot agar bisa dinikmati oleh masyarakat, dalam hal percepatanya sudah cukup baik meskipun cukup sulit merata di Negara 200jt jiwa ini. Namun yang dianggap bertentangan adalah ketika kebijakan ini bersifat paksaan ketika ditinjau dengan apa yang terjadi saat ini seperti pembatalan admistrasi ketika belum ada kartu vaksin yang di tunjukan, sehingga dalam hal ini tidak terjadi keikhlasan dalam menerima vaksin (Hak asasi) namun dalam hal ini hanya pada paksaan administrasi.

KESIMPULAN

 

Adapun kesimpulan yang bisa saya berikan yaitu, lingkungan dan manusia tentunya memiliki hak ontologis yang sama, dalam hal ini ketika terjadi penrusakan terhadap alam atau lingkungan, maka alam juga memiliki hak untuk memberikan perlakuan yang sama terhadap manusia. Dalam hal ini manusia dapat menjadikan bumi sebagai objek atau bahan eksploitasinya namun bumi juga memiliki sudut pandang yang sama menjadikan manusia objek ketika kita melakukan penrusakan. Dan sebagai bahan timbal baliknya manusia akan menjadi mineral yang akan di serap bumi ketika mannusia itu mati dan di kubur, dan manusia itu sendirilah yang mengkomsumsi (minum) mineral nenek moyangnya sendiri.

Dalam hal ini ketika demokrasi berlaku secara maksimal maka hukum pasti akan minimal, adapun bahan penghambat demokrasi yaitu adanya pemimpin yang berjiwa viodalisme ,

 

SARAN

 

Tulisan di atas hanyalah sebuah tulisan amatir dari penulis amatir juga, yang memberanikan diri untuk merelakan kemalasanya demi mencapai ilmu pengetahuan.dan sangat sedikit eksistensi..

Sebagai pesan iman Al Syafi’I berkata bahwa ilmu itu suci maka hanya akan masuk ke orang suci pula, namun sebagai orang yang kotor maka membaca,dan menulis adalah pantanganya.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

https://www.kompasiana.com/hakamnurwahdi3890/612b686401019073e233 8312/dipaksa-sehat-di-negeri-yang-sakit

 

https://youtu.be/xjkb0dr8CVc

 

https://youtu.be/7WjVlwXv_zc

 

https://youtu.be/bek1cu6_vN0