PARADIGMA PERILAKU SOSIAL

Pemateri: Nurul Islamiyah Astari A.

    Paradigma perilaku sosial merupakan paradigma ketiga yang memusatkan perhatiannya kepada hubungan manusia dengan lingkungannya. Lingkungan tersebut terdiri atas objek sosial dan objek non sosial. Para penganut paradigma ini memusatkan perhatian kepada proses interaksi yang terjadi di sekitarnya. Tetapi secara konsep, berbeda dengan paradigma definisi sosial. Pada paradigma definisi sosial, sang aktor adalah hal yang dinamis dan mempunyai kemampuan yang kreatif dalam mengubah interaksi yang ada. Dalam hal ini, sang aktor dalam mengubah sesuai dengan kemampuannya. Namun, pada paradigma perilaku sosial, individu atau sang aktor memiliki kekurangan dalam kebebasan.

      Terdapat dua teori dalam paradigma perilaku sosial, yakni teori behavioral sosiologi dan teori exchange. Pada teori behavioral sosiologi menerapkan prinsip psikologi perilaku terhadap sosiologi. Teori ini memusatkan perhatiannya kepada hubungan antara akibat dari tingkah laku yang terjadi di lingkungan aktor dengan tingkah laku aktor. Konsep dasar dari teori ini adalah perulangan tingkah laku yang efeknya tak terlepas dari perilaku itu sendiri. Teori kedua adalah teori exchange yang tokoh utamanya adalah George Hoffman. Teori ini dibangun dengan maksud sebagai reaksi terhadap paradigma fakta sosial.

    Paradigma perilaku sosial dapat menggunakan metode yang dipergunakan oleh paradigma yang lain seperti kuesioner, interview dan observasi. Namun demikian paradigma ini tidak banyak mempergunakan metode ekperimen dalam penelitiannya. Keutamaan metode eksperimen adalah memberikan kemungkinan  terhadap peneliti untuk mengontrol dengan ketat obyek dan kondisi yang ada disekitarnya.  Metode ini memungkinkan pula untuk membuat penilaian atau pengukuran dengan tingkat ketepatan yang tinggi terhadap efek dari perubahan perubahan tingkah laku aktor yang ditimbulkan dengan sengaja didalam eksperimen tersebut.