Feminisme: Pemahaman, Perkembangan, dan Tantangan


Wednesday, 31 January 2024 , Admin

Feminisme: Pemahaman, Perkembangan, dan Tantangan

Feminisme: Pemahaman, Perkembangan, dan Tantangan

Pendahuluan

     Sejak dahulu, kebebasan merupakan sesuatu yang selalu diperjuangkan oleh manusia. Beberapa kritikus menyatakan bahwa kebebasan merupakan nilai yang sangat penting dalam masyarakat, dan semua manusia berhak mendapatkan kebebasan tanpa memandang status ekonomi dan sosial mereka (Harrison & Boyd, 2003).Kebebasan dilihat dari kacamata filsafat merupakan hal yang penting. Filsafat kebebasan berarti kebebasan boleh didapatkan oleh manusia sebagai sebuah jalan untuk mendapatkan kebenaran. Dalam pemahamannya, dapat diartikan bahwa kebebasan harus diaktualkan dalam ruang etika, dimana manusia bebas harus menjalani dan berbagi dalam menjalankan kebebasannya. Kebebasan merupakan salah satu isu. Kebebasan kaum perempuan sangat dibatasi sejak dahulu hingga kini, terlebih lagi dalammasyarakat patriarki. Menurut Therborn (2004), sejak awal masyarakat selalu bersifat patriarki, tanpa pengecualian. Walby (1990) menyatakan,patriarki merupakansebuah sistem stuktur dan praktik sosial dimana laki-laki mendominasi, menindas, dan mengeksploitasi perempuan, sertameyakini bahwa laki-laki selalu berada dalam posisi yang dominan dan perempuan berada dalam posisi subordinat. Pada abad ke-18 dan 19, masyarakat yang saat itu cenderung patriarki berpendapat bahwa perempuan memiliki sifat yang tidak rasional, rapuh, dan tidak dapat berfikir secara mandiri. Masyarakat saat itu beranggapan bahwa perempuan layaknya seekor binatang peliharaan yang dimiliki oleh tuannya, dan sebagai binatang wanita perlu menunjukkan kepatuhan kepada pemiliknya yaitu suaminya (Weitz, 2003). Feminisme adalah sebuah kata sifat yang berarti "kewanitaan" atau untuk menunjukkan sifat perempuan. Feminisme merupakan aliran pergerakan wanita yang memperjuangkan hak-hak perempuan. Gerakan dan ideologi yang bertujuan untuk mencapai tingkat gender yang bernaung pada hak asasi manusia

Pembahasan

     Feminisme, sebuah gerakan sosial yang mendefinisikan ulang peran dan hak perempuan, telah menjadi kekuatan yang menginspirasi perubahan signifikan dalam berbagai masyarakat di seluruh dunia. Dengan menyoroti ketidaksetaraan gender dan menantang norma-norma patriarki, feminisme berupaya menciptakan lingkungan yang lebih setara bagi semua individu. Artikel ini akan menjelajahi aspek-aspek fundamental feminisme, perkembangannya sepanjang sejarah, serta
tantangan yang dihadapinya. Feminisme, pada dasarnya, adalah gerakan yang bertujuan untuk mencapai kesetaraan gender dalam semua aspek kehidupan. Meskipun sering kali diidentifikasi dengan perjuangan hak perempuan, feminisme juga mendorong pemahaman dan penolakan terhadap stereotip gender yang merugikan baik perempuan maupun laki-laki. Gerakan ini menyoroti ketidaksetaraan dalam hak politik, ekonomi, dan sosial, serta memperjuangkan hak atas tubuh dan kesehatan reproduksi. Feminisme memiliki akar yang kuat dalam sejarah, dan perkembangannya dapat ditelusuri melalui gelombang-gelombang feminisme yang terus muncul. Gelombang pertama feminisme, berkisar pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, fokus pada perjuangan hak politik, terutama hak pilih. Para pejuang feminis pada periode ini, seperti Elizabeth Cady Stanton dan Susan B. Anthony di Amerika Serikat, memimpin gerakan untuk mengamankan hak pilih bagi perempuan.Gelombang kedua feminisme, yang muncul pada tahun 1960-an hingga 1980-an, memperluas cakupan perjuangan dengan menekankan ketidaksetaraan di tempat kerja, hak reproduksi, dan peran tradisional gender. Simone de Beauvoir, Betty Friedan, dan Gloria Steinem adalah beberapa tokoh sentral dalam gerakan ini. Penolakan terhadap stereotip gender dan penekanan pada otonomi perempuan menjadi sorotan utama pada periode ini. Gelombang ketiga feminisme, mulai berkembang pada tahun 1990-an hingga awal abad ke-21, lebih menekankan pada keragaman dan inklusivitas. Feminis generasi ini menyoroti ketidaksetaraan yang dialami oleh perempuan dengan latar belakang etnis, kelas, dan orientasi seksual yang berbeda. Pemahaman bahwa feminisme harus mencakup berbagai pengalaman perempuan menjadi pokok pembahasan. Meskipun telah mencapai banyak kemajuan, feminisme juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah resistensi terhadap konsep kesetaraan gender. Beberapa orang masih memandang feminisme sebagai ancaman terhadap struktur sosial yang ada, khususnya dalam konteks budaya patriarki. Selain itu, feminisme sering kali dihadapkan pada kritik internal dari kelompok-kelompok yang merasa kurang diwakili atau diabaikan. Misalnya, feminisme harus terus memperjuangkan inklusivitas dan memastikan bahwa berbagai perspektif diakui dan dihargai dalam gerakan ini. Tantangan lainnya adalah stereotip yang terus melekat pada istilah feminisme. Beberapa orang masih melihat feminisme sebagai gerakan yang bersifat anti-laki-laki atau menekankan supremasi perempuan. Oleh karena itu, perlu upaya terus-menerus untuk mendidik masyarakat mengenai hakikat sejati feminisme dan bagaimana gerakan ini menciptakan keuntungan bagi semua individu. Meskipun dihadapkan pada tantangan, dampak positif feminisme sangat nyata dalam masyarakat. Salah satu kontribusi utama adalah perubahan dalam persepsi dan norma-norma mengenai peran gender. Wanita sekarang memiliki akses yang lebih besar terhadap pendidikan, pekerjaan, dan berbagai peluang yang sebelumnya terbatas oleh norma patriarki. Feminisme juga telah membawa perubahan signifikan dalam hukum dan kebijakan. Hak-hak reproduksi, perlindungan dari kekerasan gender, dan hak untuk bekerja tanpa diskriminasi semuanya merupakan hasil dari perjuangan feminis. Perubahan ini memberikan dampak positif tidak hanya bagi perempuan, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan.

Kesimpulan

     Feminisme, sebagai gerakan yang terus berkembang, telah memberikan kontribusi besar terhadap pembentukan masyarakat yang lebih adil dan setara. Dengan menyoroti ketidaksetaraan gender, menggulingkan norma-norma patriarki, dan memperjuangkan hak-hak perempuan, feminisme menjadi kekuatan positif yang membawa perubahan dalam berbagai sektor kehidupan. Meskipun masih dihadapkan pada tantangan, gerakan ini terus menjadi sumber inspirasi dan perubahan positif di seluruh dunia. Peran setiap individu dalam mendukung kesetaraan gender sangat penting untuk melanjutkan perjuangan yang telah dimulai oleh feminisme.

 

Karya:

Muhammad Akbar

Peserta LK2M XIX

 

REFERENSI

Jurnal Filsafat Indonesia, Vol 4 No 3Tahun2021, Jurnal e-komunikasi 5 (1), 2017, AL-WARDAH: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama 15 (2), 181-193, 2021