Bahaya Kimia bagi Lingkungan: Dampak Menyeluruh dan Tantangan Berkelanjutan


Tuesday, 30 January 2024 , Admin

Bahaya Kimia bagi Lingkungan: Dampak Menyeluruh dan Tantangan Berkelanjutan

Bahaya Kimia bagi Lingkungan: Dampak Menyeluruh dan Tantangan
Berkelanjutan

     Pertumbuhan industri dan teknologi modern membawa manfaat besar bagi manusia, tetapi juga meningkatkan penggunaan zat kimia yang dapat merugikan lingkungan hidup. Artikel ini akan mengulas berbagai bahaya kimia dan dampaknya terhadap ekosistem, air, udara, dan manusia.
1. Pencemaran Udara
    Zat kimia seperti gas buang industri dan emisi kendaraan dapat menyebabkan pencemaran udara. Partikel-partikel beracun dapat merusak lapisan ozon dan memicu terjadinya efek rumah kaca, menyebabkan perubahan iklim global yang signifikan (Lestari, 2020).

2. Pencemaran Air
   Perusahaan industri seringkali membuang limbah kimia ke dalam sungai dan laut, menciptakan masalah pencemaran air. Ini dapat menyebabkan kematian massal organisme air dan merusak ekosistem akuatik, termasuk ketidakseimbangan dalam rantai makanan Andika & Fajri, 2020).

3. Kerugian Biodiversitas
   Beberapa zat kimia dapat merusak keanekaragaman hayati. Pestisida dan herbisida yang digunakan dalam pertanian dapat membunuh organisme non- target, seperti lebah yang penting untuk penyerbukan tanaman. Hal ini dapat mengancam kelangsungan hidup spesies dan merusak ekosistem alamiah (Herdiyanto & Setiawan, 2015).

4. Efek Terhadap Tanah
   Penggunaan pupuk kimia dan pestisida dapat mencemari tanah dan mengurangi kesuburan. Akibatnya, pertanian berbasis kimia dapat merusak kualitas tanah dan membuatnya tidak dapat digunakan untuk waktu yang lama (Arif, 2017).

5. Toksisitas bagi Manusia
Paparan jangka panjang terhadap zat kimia beracun dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi manusia. Beberapa senyawa kimia seperti merkuri, timah hitam, dan polutan organik persisten dapat terakumulasi dalam tubuh manusia melalui rantai makanan, menyebabkan penyakit serius (Damayanti & Kurniawan, 2023).

6. Sampah Elektronik
Perkembangan teknologi menghasilkan peningkatan limbah elektronik, yang sering mengandung bahan kimia berbahaya seperti merkuri, kadmium, dan timbal. Pemrosesan yang tidak tepat dapat menyebabkan pelepasan zat beracun ke lingkungan.

7. Kebakaran Hutan dan Kimia
Bahan kimia yang tersimpan di daerah yang terkena kebakaran hutan dapat melepaskan zat beracun ke udara. Ini tidak hanya meningkatkan risiko kesehatan bagi manusia, tetapi juga dapat merusak ekosistem alamiah dan fauna liar.

     Tantangan dan solusi dalam mengatasi bahaya kimia bagi lingkungan  memerlukan tindakan bersamadari pemerintah, industri, dan masyarakat. Pergeseran menuju praktik produksi yang lebih berkelanjutan, pengembangan teknologi ramah lingkungan, dan pengawasan ketat terhadap limbah industri menjadi kunci dalam menangani
masalah ini. Dalam era modern ini, kesadaran akan bahaya kimia bagi lingkungan perlu ditingkatkan. Tindakan preventif dan solusi berkelanjutan harus ditemukan untuk melindungi ekosistem dan kesehatan manusia. Dengan upaya bersama, kita dapat memitigasi dampak negatif kimia terhadap lingkungan hidup dan mewarisi planet yang lebih sehat untuk generasi mendatang.

 

Karya:

Brayen Paembonan

Peserta LK2M XIX

 

REFERENSI

Arif, A. (2017). Pengaruh Bahan Kimia Terhadap Penggunaan Pestisida Lingkungan. Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar, 3(4), 134-143.
Andika, B., Wahyuningsih, P., & Fajri, R. (2020). Penentuan Nilai BOD dan COD Sebagai Parameter Pencemaran Air dan Baku Mutu Air Limbah di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan. QUIMICA: Jurnal Kimia Sains Dan Terapan, 2(1), 14-22.
Damayanti, S. M., Kristin, E. P., Fakhry, M., & Kurniawan, A. (2023). Pengabdian Masyarakat Mengenai Penggunaan Bahan Herbal Dalam Upaya Mengurangi Pemakaian Bahan Kimia Bagi Ikan Budidaya di Desa Riding Panjang, Merawang, Bangka. Pedamas (Pengabdian Kepada Masyarakat), 1(03), 566-571.
Herdiyanto, D. D., & Setiawan, A. (2015). Upaya Peningkatan Kualitas Tanah Melalui Sosialisasi Pupuk Hayati, Pupuk Organik, dan Olah Tanah Konservasi di Desa Sukamanah dan Desa Nanggerang Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya. Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat, 4(1).
Lestari, F. (2010). Bahaya Kimia Sampling dan Pengukuran Kontaminan di Udara. EGC.