Ternyata membaca itu bisa membuatmu bodoh, alasannya kenapa sih?

• Kita hidup di zaman modern yang serba canggih. Semua informasi beredar luas dengan bebas.
• Informasi itu ditawarkan kepada kita dalam bentuk yang dinamis, seperti gagasa atau ide, peristiwa, atau informasi tentang orang lain baik keluarganya maupun kehidupan pribadinya.
• Sadar atau tidak kita cenderung tertarik dengan informasi yang membicarakan peristiwa atau kehidupan pribadi orang lain ketimbang informasi tentang ide-ide tertentu atau yang menambah wawasan kita supaya lebih produktif.

Nah, ternyata aktivitas ini menjadi kebiasaan baru kita dalam membaca. Padahal kita tahu bahwa membaca itu membuat kita mengetahui banyak hal, tapi karena kebiasaan kita yang salah dalam membaca sehingga pengetahuan itu tidak berguna.

Kenapa? Karena pengetahuan tentang kehidupan pribadi seseorang itu hanya untuk menghibur diri saja dan bukan untuk mengembangkan diri kita.

Kalau begitu, gimana dong supaya bacaan kita berguna? Nah, secara umum membaca itu dimulai dari hal-hal yang sifatnya dari ide-ide dulu, supaya peristiwa yang kita baca dapat kita analisis dengan baik sehingga diri kita berkembang seiring waktu berjalan.

Bacaan-bacaan itu bisa kita dapatkan dari buku, namun banyak juga yang tersebar di internet maupun media sosial.

Tapi gimana kalau sudah terlanjur jadi kebiasaan? Pertama, yang namanya kebiasaan itu bisa diubah dengan cara dilatih. Kedua, melatih kebiasaan itu memang gak mudah, kita juga harus paksa diri kita untuk bertindak. Kuncinya adalah niat dan konsisten. Ketiga, cara supaya kita merasa mudah untuk konsisten dalam membentuk kebiasaan yang baik adalah dengan membiasakan diri membaca 2 lembar setiap pagi dan sebelum tidur, dimulai dari buku yang paling kita butuhkan bukan kita inginkan.

Kesimpulannya, membaca yang membuat kita bodoh adalah membaca hal-hal yang sifatnya menghibur terlalu banyak tanpa diiringi dengan bacaan-bacaan yang tujuannya untuk self improvement. Kita menjadi tidak sadar aktivitas itu menjadi kebiasaan kita sehingga kita semakin sulit untuk memperbaikinya. Nah, ini menjadi masalah bagi kebanyakan orang tapi kita bingung masalahnya apa. Satu-satunya masalah kita adalah, tidak punya cara untuk membentuk kebiasaan baru yang benar dan baik bagi pengembangan diri kita.

Editor: Rezky Anugrah