Sosiologi Desa


Tuesday, 26 November 2019 , Admin

Sosiologi Desa

Oleh : Muh. Syafri

Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku sosial antara individu dengan individu, individu dengan kolompok, dan kelompok dengan kelompok. Singkatnya sosiologi dapat dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari tentang masyarakat. Manusia sebagai makhluk sosial tidak pernah jauh dengan yang namaya hubungan sosial, karena bagaimanapun hubungan tersebut memengaruhi perilaku setiap individu.

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan.

Desa sebagai ontologi dapat dilihat dari dua pandangan yaitu desa sebagai statika dan desa sebagai dinamika. Desa sebagai statika melingkupi aspek hukum dan adminitsrasi,  aspek geografis, aspek ekonomis, aspek sosiologi, aspek budaya serta aspek ekologis. Sosiologi desa tidak terhindarkan dalam rentang elektika dengan berbagai aspek tersebut diatas.  Keseluruhan aspek dipahami secara berkelindan dalam kontruksi sosial atas realitas desa.

Desa sebagai dinamika melingkupi evolusi desa, involusi desa dan revolusi desa.  Evolusi desa merupakan gerak perubahan dalam arah dan kecepatan alamiah yang lahir dari saling pengaruh atas multi varibel secara gradual pada ruang lokalnya. Evolusi menjadi spirit bagi bergeraknya perubahan melalui inovasi. Desa berproses dari ciri pra-desa, desa swadaya, desa swakarya dan desa swasembada.  Involusi desa merupakan evolusi yang terlambatkan, lebih lambat dari evolusi alamiah. Sementara itu, revolusi desa merupakan evolusi yang terakselerasi, perubahan yang mengguncangkan.  

Ada tiga macam desa yaitu:

  1. Desa swadaya adalah desa yang masih memiliki berbagai situasi yang terbatas seperti eduduk yang jarang, peri kehidupan yang masih terikat dengan adat-istiadat, lembaga-lembaga masyarakatnya masih sangat sederhana dan tingkat pendidikan warganya masih sangat rendah. Kegiatan ekonomi penduduknya masih bergantung dengan alam seperti bertani.
  2. Desa swasembada adalah daerah yang secara administrasi pemerintahan dan kondisi disebut sebagai desa namun dalam ciri-cirinya sudah menyamai daerah perkotaan. Dengan kata lain desa swasembada merupakan daerah pedesaan yang maju, lantaran bisa memaksimalkan potensi di daerahnya.
  3. Desa swakarya klasifikasi desa peralihan atau transisi antara desa swadaya ke desa swasembada.